Andrew Tan, pemilik Alliance Global Group Inc. asal Filipina, pernah mengatakan bahwa istrinya, Katherine, adalah orang paling berpengaruh dalam hidupnya. Mereka mengobrol tentang bisnis hampir setiap hari, terutana saat Andrew harus membuat keputusan penting.
Di banyak perusahaan keluarga yang didirikan kaum laki-laki, peran istri memang jarang disorot. Meski demikian, sumbangan istri bagi kesuksesan perusahaan tidak dapat diremehkan. Istri mampu menanamkan kesadaran akan tujuan (sense of purpose), tanggung jawab, dan rasa kekeluargaan pada seluruh anggota keluarga. Saat suami berkonsentrasi memajukan bisnis perusahaan, istri memfokuskan diri untuk menjaga keharmonisan keluarga. Hal ini diwujudkan misalnya dengan membentuk dewan keluarga, merencanakan liburan keluarga, atau mengadakan perayaan multigenerasi. Istri juga banyak membantu pendiri mewariskan nilai-nilai moral kepada anak-anak sebagai generasi penerus.
Dalam hal pengelolaan perusahaan, istri pemimpin perusahaan keluarga banyak terlibat dalam bidang-bidang spesifik semisal sumber daya manusia, (SDM), keuangan, dan akuntansi. Keterampilan istri sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan, Istri berperan sebagai mentor bagi anak-anak, khususnya dalam mendorong mereka memilih perusahaan keluarga sebagai tempat berkarier. Istri, yang sekaligu ibu dari generasi penerus, membantu anak-anak memahami pentingnya peran perusahaan dalam menghidupi keluarga.
Dalam perkembangan selanjutnya, seraya tetap mempertahankan peran tradisionalnya, banyak istri pemimpin perusahaan keluarga yang terlibat lebih aktif dalam perusahaan. Banyak dari mereka berpendidikan tinggi, memiliki keterampilan kewirausahaan yang mumpuni, dan bahkan mengambil posisi kepemimpinan secara formal dibarengi dengan kemandirian yang lebih tinggi. Kisah Weili Dai, salah seorang pendiri Marvell Technology Group (selanjutnya disebut Marvell), dapat menjadi contoh. Marvell adalah perusahaan produsen semikonduktor. Didirikan pada tahun 1995 dan bermarkas di Santa Clara, Kalifornia, Amerika Serikat (AS). Dai mendirikan Marvell bersama suaminya, Sehat Sutardja, dan saudara iparnya, Pantas Sutardja. Dai berhasil menjadikan Marvell salah satu produsen semikonduktor terkemuka di dunia. Bagi Dai, sangat penting untuk membina hubungan berkelanjutan dengan pelanggan. Sifar-sifat lain yang tak boleh dikorbankan atas nama apapun adalah profesionalisme, kejujuran, dan integritas. Ialah arsitek dibalik kemitraan strategis yang melibatkan Marvell. Dai pernah menduduki berbagai pisisi puncak di Marvell, mulai dari Chief Operating Officer (COO), Wakil Presiden Eksekutif, dan Presiden.
Contoh lainnya adalah Sinflora, perusahaan penjual tanaman, perlengkapan berkebun, dan pemasok kepada penjual bunga. Perusahaan ini berasal dari Singapura, didirikan pada tahun 1979 oleh Bernard Lo dan istrinya, Charlote Lee. Pada awalnya, Charlote Lee enggan terlibat dalam bisnis yang dijalankan suaminya. Namun seiring berjalannya waktu, Charlot akhirnya bersedia. Saat ini ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif Sinflora. Anak-anaknya mengisyaratkan ketertarikan mereka terhadap bisnis keluarga.
Di samping bersama-sama suami menjalankan bisnis, istri pemimpin perusahaan keluarga juga terlibat lebih aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial. Dalam kasus Dai, ia mendorong penyebaran teknologi ke negara-negara berkembang guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di negara-negara itu. Ia juga menggalakkan keterlibatan kaum perempuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Berkat aktivitasnya ini, majalah Newsweek pernah memasukkan Dai ke dalam daftar “150 Perempuan yang mengguncang dunia”. Aktivitas sosial lainnya adalah memimpin Marvell dalam kemitraan dengan program One Laptop per Child (OLPC). Ia juga menjadi anggota dewan Give2Asia, sebuah organisasi yang membantu korban bencana.
Pemecah atau Pembangun?
Setiap keluarga memiliki aturan mengenai uang, kesetiaan, kebersamaan, konflik, dan peran meski semuanya itu jarang ditulis. Peran mengandung unsur tingkah laku, hak, dan kewajiban yang harus dipenuhi.
Dalam sebuah perusahaan keluarga, aturan mengenai peran ini sering diterapkan dari keluarga ke bisnis. Dalam kehidupan keluarga, kerap dijumpai istri, sekaligus sebagai ibu, mengurusi segala hal. Ia menganggap jika hal ini tidak dilakukan, segalanya akan berantakan. Maka tak heran bila dalam perusahaan keluarga, seorang istri, meski tanpa posisi formal, memiliki akses terhadap sumber daya perusahaan. Jika tidak diatur dengan baik, hal ini bisa berdampak negatif bagi perusahaan. Dalam situasi semacam ini, kita dapat berkata istri berperan sebagai pemecah (breaker) yang berpotensi mengganggu bisnis perusahaan. Untuk mengatasi hal ini, peran istri harus dirumuskan dengan lebih jelas melalui negosiasi dengan suami dan anak-anak.
Istri pemimpin perusahaan keluarga adalah juga ibu dari generasi penerus. Sebagai ibu, ia diharapkan membantu suami mendidik anak-anaknya sehingga siap memimpin perusahaan kelak. Ia juga diharapkan mampu menanamkan rasa kebersamaan dan kebanggaan terhadap anak-anaknya sehingga mereka bersedia memberikan yang terbaik bagi perusahaan dan keluarga. Dengan melakukan itu semua, istri/ibu berperan sebagai pengikat (binder) yang menyatukan keluarga sehingga tujuan bisnis dan keluarga dapat tercapai.