In family businesses, there is often a subtle phenomenon that has a profound impact: the owner tends to trust, care for, and love professional employees more than their own family
In family businesses, there is often a subtle phenomenon that has a profound impact: the owner tends to trust, care for, and love professional employees more than their own family
Bisnis keluarga umumnya memiliki nilai dan budaya yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Meski demikian, tiap generasi tidak jarang memiliki visinya masing-masing. Masalah timbul tatkala visi yang berbeda ini harus disatukan. Kegagalan mengatasi masalah ini akan menimbulkan benturan
Salah satu keunikan sebuah bisnis keluarga adalah adanya hubungan resiprokal antara bisnis dan keluarga. Artinya, perkembangan bisnis berpengaruh terhadap hubungan keluarga. Begitu pula sebaliknya. Ada pula faktor legasi. Penerus diharapkan mampu menjadikan bisnis orangtuanya terus berjaya. Kondisi ini kerap membuat
John Randal Tyson, the youngest CFO in Fortune 500 history, is at a crossroads after being suspended from his family’s $21 billion chicken empire due to a second alcohol-related arrest. His rapid rise in Tyson Foods, where his family holds
”Generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, dan generasi ketiga menghancurkan”. Sebuah mitos yang telanjur populer jika kita berbicara tentang perusahaan keluarga. Nyatanya, banyak perusahaan keluarga yang mampu bertahan selama beberapa generasi. Bahkan ada yang telah bertahan selama berabad-abad. Contohnya Hoshi
Inilah secuplik drama yang terjadi di Lotte Group, konglomerat terbesar nomor delapan di Korea Selatan (Korsel). Perusahaan ini didirikan oleh Shin Kyuk-Ho pada tahun 1948. Saat ini Shin telah berusia 92 tahun (Ia lahir 4 Oktober 1922). Meski demikian, Shin
Secara umum sebuah perusahaan keluarga akan melewati empat tahapan, yaitu Tahap Pengembangan, Tahap Pengelolaan, Tahap Transformasi, dan Tahap Keberlanjutan. Pada tahap pengembangan, anggota keluarga adalah penggerak utama perusahaan. Perkembangan bisnis pada tahap ini juga dipengaruhi oleh para pemangku kepentingan seperti